Janganlah Anda lupa untuk segera memalingkan
Tubuh Anda dari orang yang Anda beri,
Sehingga Anda tidak melihatnya merasa malu di
hadapan Anda.
(Khalil Ghibran)
K
|
Sayyid Qutub RA berkata
“Sungguh, aku telah banyak mengambil dalam kehidupan ini.” Yang dimaksud adalah
“aku telah banyak memberi”.
Terkadang, susah membedakan
antara mengambil dan memberi. Karena kedua-duanya memberikan satu tanda di
dalam hati. Setiap kali orang memberi, maka orang itu telah mengambil. Hal ini
bukan berarti bahwa seseorang telah memberi sesuatu kepada orang lain. Namun yang
maksudnya adalah seseorang telah mengambil sama seperti yang dia memberikan. Karena
kebahagiaan atas apa yang diberikan tidak lebih kurang dari kebahagiaan orang
yang menerima.
Karena dalam sebuah
Hadist Nabi Muhammad SAW bersabda: “Bersedekah dapat menjahukan bala (mara
bahaya)”. Dengan memberi
kesesama kita bisa menjahukan dari kemudharata atau bahaya. Ini menunjukkan
suatu ikatan manusia dengan Sang Pencipta, apabila manusia itu memberi atau
berbagi rizki kesesama manusia yang lain berarti dia telah melepaskan kemudharatan
seseorang yang sedang membutuhkan pemberian dari kita. Disinilah Allah SWT
memberikan hak-Ya untuk menjaga manusia itu yang telah membagikan rizkinya
kesesama manusia yang membutuhkannya. Karena menusia itu telah melepaskan
kemudharatan bagi manusia yang menerima pemberian dari orang tersebut, maka
Allah juga membalas sebaliknya.
Susah bagi akal yang
sudah dipuji materi untuk memahami kebahagiaan yang diteguk oleh orang yang memberi.
Jadi orang yang suka memberi adalah orang yang menjadi ruh kehidupan dan ibarat
Malaikat kemanusiaan.
Manusia yang seperti
demikian, dikenal dengan sifat kearifannya, hatinya yang luas, senyumnya yang
hangat serta percaya diri, dan jiwanya yang tenang. Mereka adalah penduduk bumi
yang paling bahagia. Para penduduk langit mendoakan dengan kebaikan dan
mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah SWT. (kutipan dari Ide Kecil untuk Perubahan Besar, ttd Mustafa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar